Perkembangan Anak


Perkembangan Individu
Manusia adalah makhluk soial, dsebagaimana dikatakan bahwa manusia takan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Perkembangan manusia dapat kita lihat dari multidimensi, baik fisik maupun non fisik.perkembangan fisik umumnya terjadi secara sistematis, progresif dan berkelanjutan. Sedangkan perkembangan non fisik pada individu bersifat acak. Berikut dimensi perkembangan individu dalam buku prof.Dr. Sudarman Danim:
1.      Perkembangan fisik, perkembangan fisik pada invidu mencakup aspek-aspek anatomis dan fisiologis. Perkembangan anatomis berupa perubahan kuantitatif atau perubahan jumlah proporsi pada tubuh misalnya tinggi badan, berat badan, struktur tulang dan lain-lain. Perkembangan fisiologis ditandai ditandai dengan perubahan secara kuantitatif, kualitatif dan fungsional dari system kerja biologis. Misalnya konstraksi otot-otot, perdaran darah dan pernafasan persyarafan, sekresi kelenjar, dan pencernaan. Perkembangan keduanya biasanya berjalan relative seirama.
2.      Perkembangan perilaku psikomotorik, perkembangan ini menuntu koordinasi fungsional antara system saraf dan otot, serta dan fungsi-fungsi psikis. Fungsi psikis mencakup kognitif, afektif, dan konatif. Perkembangan psikomotorik berlangsung dari yang sederhana kepada yang kompleks dan dari yang kasar kepada yang halus, spesifik, dan terkoordinasi.
3.      Perkembangan Bahasa, manusia memiliki potensi dasar Berbahasa. Potensi ini berkembang bergantung pada dimana dia bermukim dan berinteraksi dengan masyarakat berbahasa apa. Kemampuan berbahasa itupun memiliki perkembangan secara sitematis, progresif, dan berkelanjutan, mengekspresikan dan mengkomunikasikan berbagai informasi baik dalam bentuk lisan, tulisan, gambar dan lain-lain. Perkembangan Bahasa dimulai dengan meraban, berbicara monolog, haus nama-nama, gemar bertanya, membuat kalimat sederhana, dan Bahasa ekspresi dengan belajar menulis, membaca dan menggambar permulaan, bahakan hanya sekadar bercorat-coret yang awalnya tidak berpola.
4.      Perkembangan kognitif, ada banyak pendapat mengenai perkembangan kognitif. Menurut piaget (1896-1980) ada empat tahap perkembangan kognitif manusia.
a.       Tahap sensori mototrik
Pada tahap ini anak mengkonstruksi pemahaman mengenai dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman sensori (melihat dan mendengar) dengan tindakan fisik atau mototrik. Pemahaman anak mengenai dunia sangat tergantung pada ruang dan kesempatannya bereksplorasi memperkaya pengalaman sensorinya. Tahap ini berlangusng kira-kira lahir sampai berusia 2 tahun.
b.      Tahap praoperasional
Pada fase ini anak-anak mulai mempresentasikan dunia di sekitarnya melalui kata-kata, citra, dan sekedar hubungan sederhana antara informasi sensori dan aktifitas fisik dan operasi. Tahap ini berlangsung kira-kira anak usia 2-7 tahun.
c.       Tahap operasional kongkret
Pada fase ini anak dapat melakukan operasi dan penalaran logis, menggantikan pemikiran intuitif, sepanjang penalaran dapat diaplikasikan pada contoh khusus atau kongkrit. Pada tahap ini berlangsung pada usia 7-11 tahun.
d.      Tahap operasional formal
Pada tahap ini individu bergerak melebihi dunia pengalaman yang actual dan kongkrit. Dia sudah mampu berpikir lebih abstrak dan logis. Pemikir operasional formal lebih sitematis dalam memecahkan masalah. Mereka pun sudah mampu mengembangkan hipotesis mengapa sesuatu tejadi sperti itu dan kemudian menguji hipotesis secara deduktif, dengan atau tanpa bimbingan.
5.      Perkembangan perilaku sosial
Perkembangan sosial menurut Buhler sebagai berikut
0-3 tahun
Semua fenomena dilihat menurut pandangan sendiri
3-4 tahun
Suka membantah, keras kepala
4-6 tahun
Mulai bisa menyesuaikan diri dengan aturan
6-12 tahun
Membandingkan dengan aturan-aturan
12-13 tahun
Perilaku coba-coba, serba salah, ingin diuji,.
13-16 tahun
mulai menyadari kenyataaan yang berbeda dengan sudut pandangnya
16-18 tahun
Berperilaku sesuai dengan tuntutan masayarakat  dan kemampuan dirinya.
6.      Perkembangan moralitas
Tahap perkembangan moral adalah ukuran dari tinggi atau rendahnya moral seseorang berdasarkan penalaran moralnya. Menurut Lawrence Kohlberg memberikan tahapan-tahapan perkembangan moral sebagai berikut:
Tingkat 1 (Prakonvensional, 0-9 tahun)
a.       Orientasi kepatuhan dan hokum
b.      Orientasi minat pribadi
Tingkat 2 (Konvrnsional, 9-15 tahun)
a.       Orientasi keserasian interpersonal dan konformitas(sikap anak baik)
b.      Orientasi otoritas dan pemeliharaan aturan sosial (moralitas hokum dan aturan)
Tingkat 3 ((pasca konvensional di atas 15 tahun)
a.       Orientasi kontrak sosial
b.      Prinsip etika universal
7.      Perkembangan keagamaaan. Manusia menyadari ada kekuatan yang serba maha di luar dirinya. Menurut abin syamsuddin (2003) menjelaskan tahapan perkembangan keagamaan sebagai berikut
1.      Masa kanak-kanak
Penghayatan rohaniah yang belum mendalam. Hal ketuhanan dipahamkan secara ideosiyncritic (menurut khayalan peibadinya)
2.      Masa sekolah
Pandangan ketuhanan yang terangkan secara rasional. Dan pengahayatan secara kerohanian semakin mendalam, melaksanakan kegiatan ritual ibadah diterima sebagai keharusan moral.
8.      Perkembangan konatif
Konatif merupakan perilaku yang berkaitan dengan motivasi dan factor penggerak perilaku seseorang yang bersumber dari kebutuhan-kebutuhannya.
9.      Perkembangan emosioanl
Bridges berpendapat bahwa proses perkembangan dan diferensiasi emosional pada anak-anak seperti berikut:
1.      Pada saat lahir
Kepekaan umu terhadap rangsangan-rangsangan tertentu seperti suara, cahaya, temperature dan sebagainya
2.      0-3 bulan
Suasana emosional seperti senang dan gembira mulai didefenisikan dari emosi orangtuanya
3.      3-6 bulan
Ketidaksenangan berdiferensiasi ke dalam kemarahan, kebencian, dan ketakutan
4.      9-12 bulan
Diferensiasi kegembiraan ke dalam kegairahan dan kasih saying
5.      18 bulan
Kecembururan mulai berdeferensiasi ke dalam kegairahan dan kasih saying
6.      2 tahun
Kenikmatan dan keasyikan berdeferensiasi dari kesenangan
7.      5 tahun

Diferensiasi ketidaksenangan di dalam rasa malu, cemas dan kecewa, sedangkan kesenangan ke dalam harapan dan kaish sayang.

bahan bacaan
prof. Dr. sudrwan Danim. Psikologi Pendidikan.2014.alfabeta.Bandung

0 comments:

Post a Comment